Asal-Ucul Kucing di Indonesia! Beneran Masuk Lewat Kapal Dagang? - Radio Kucing's Paw Stories

Hallow Cat Lovers!

Manusia itu aneh namun menarik juga, padahal masih banyak manusia-manusia lain yang bisa dijadikan sahabat. Namun mengapa mereka lebih memilih untuk menjalin ikatan yang begitu erat dengan hewan berbulu yang bisa mengeong ini?

Yang pada akhirnya, kucing menjadi salah satu hewan yang paling populer di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Bahkan, mungkin kamu sendiri punya satu kucing atau bahkan lebih, yang kamu rawat dan anggap sebagai anak sendiri. 

Tapi, pernahkah kamu berpikir bagaimana kucing-kucing menggemaskan ini bisa menjadi dekat dengan kehidupan manusia? Bagaimana cara mereka bisa menyebar keseluruh dunia hingga tiba di Indonesia yang pada akhirnya menjadi bagian dari keluarga kita?

So, let’s talk about cat with Radio Kucing’s Paw Stories!

Semua ini bermula sekitar 10.000 tahun yang lalu (ini sekitar 8.000 SM), ketika para ahli menyebutkan bahwa asal-usul kucing dimulai dari Timur Tengah, terutama di daerah yang disebut Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent). Daerah ini mencakup wilayah Mesir, Turki, Suriah, Iran Modern, dan beberapa derah lainnya. Disini, manusia mulai menetap di desa-desa dan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kucing Liar Afrika(Felis Lybica)

Didaerah ini, hiduplah hewan berbulu di Sabana, yaitu Kucing Liar Afrika, yang juga dikenal sebagai Felis Lybica. Mereka adalah nenek moyang dari kucing kesayangan kita saat ini. Bukan hanya Kucing Liar Afrika saja, daerah ini juga rumah bagi berbagai kucing liar, termasuk caracal, serval, dan kucing hutan. Namun, di antara kucing-kucing liar yang ganas dan cenderung menghindari manusia, Kucing Liar Afrika-lah yang memilih untuk berada di sekitar manusia. 

Meskipun tidak banyak berubah secara fisik, kucing ini mengalami perubah signifikan terutama dalam peralihan dari kehidupan liar menjadi hewan peliharaan yang masuk ke haTi dan rumah manusia. Pada masa itu, wilayah Bulan Sabit Subut menjadi awal dari munculnya pertanian. Melonjaknya hal panen menyebabkan ledakan populasi hewan pengerat akibat penyimpanan hasil panen. Tentunya hal ini menjadi masalah besar bagi para petani.

Ilustrasi Tikus

Melihat kondisi tersebut, beberapa Kucing Liar Afrika yang paling tidak takut pada manusia menfaatkan situasi ini dan mulai berkeliaraan di sekitar permukiman untuk berburu hewan pengerat.

Berkat kecakapan mereka dalam berburu, orang-orang sekitar akhirnya melihat manfaat atas kehadiran kucing-kucing tersebut dalam mengendalikan hama pengerat. Mereka mulai memperlakukan kucing-kucing tersebut dengan baik, memberi mereka tempat berteduh dan makanan. Kucing-kucing yang mulai berani memasuki gubuk-gubuk manusia, terkadang membiarkan dirinya dibelai dan disayang, yang lambat laun menjadi hewan peliharaan.

Orang-orang pada zaman itu merasa tidak keberatan ditemani sekelompok kucing pembasmi tikus, yang tidak menuntut upah terlalu banyak, sehingga manusia dan kucing hidup berdampingan secara damai dan saling menguntungkan.

Seiring berjalannya waktu, kucing-kucing ini mulai beradaptasi dengan lingkungan yang dibangun oleh manusia. Mereka kemungkinan besar juga mengikuti manusia dalam pengembaraan dan menjadi semakin jinak.

Ketika revolusi pertanian menyebar luas ke wilayah lain, kucing pun ikut serta.

Ilustrasi Kucing dibawa oleh manusia melalui jalur laut

Kalau ditanya kenapa kucing bisa menyebar luas keseluruh dunia, jawabannya adalah dengan dibawa oleh manusia ke berbagai penjuru dunia.

Bukti awal domestikasi kucing ditemukan di Siprus sekitar 9.500 tahun yang lalu, dengan ditemukannya kerangka kucing di pulau tersebut. Ini menunjukkan bahwa manusia membawa kucing bersama mereka ke tempat-tempat baru.

Makan Kucing dan Manusia di Siprus

Pada 4.500 tahun yang lalu (ini sekitar 2.500 SM), kucing telah mencapai Siprus dan menjadi lebih populer sebagai pengusir hama di berbagai peradaban. Kucing mulai menyebar ke Utara Turki, tepatnya di Bulgaria dan Rumania.

Ilustrasi Gelombang kepopuleran kucing semakin berkembang

Kemudian pada 2.424 tahun yang lalu atau sekitar 800 SM, kucing menemukan kehidupan yang lebih luas di Mesir. Mereka tidak hanya populer, tetapi juga menjadi obyek pemujaan yang paling dihormati. 

Kemudian, orang-orang Romawi dan Viking juga tertarik pada hewan berbulu ini. Mereka memanfaatkan kucing sebagai pengusir hama yang ditempatkan di geladak kapal. Selain berfungsi sebagai pengusir hama, kucing juga menjadi teman setia bagi para pelaut selama perjalanan mereka. Kedua kelompok inilah yang kemudian membantu menyebarkan kucing ke seluruh Afrika, Eropa, hingga Asia.

Dan dari sinilah, sebuah gelombang kepopuleran kucing semakin besar hingga akhirnya menyebar mencakup setiap penjuru dunia.

University of Rome

Hal ini juga semakin diperkuat dengan sebuah penelitian dari Claudio Ottoni dari University of Rome. Bahwa, hasil penelitiannya menyebutkan, jika DNA kucing purba kerap ditemukan di berbagai kota pelabuhan di seluruh dunia.

Ilustrasi Jalur Perdagangan Kucing datang ke Indonesia

Perjalanan kucing semakin menarik ketika manusia mulai bermigrasi dan melakukan perjalanan dagang ke berbagai penjuru dunia. Kucing-kucing pun ikut serta dalam perjalanan ini, baik secara sengaja maupun tidak. Mereka dibawa ke kapal-kapal dagang, ikut dalam rombongan pedagang, atau bahkan menjadi hadiah bagi para penguasa. seperti hal nya, orang-orang Eropa berlayar ke Amerika, sudah menjadi hal yang umum jika kucing menjadi teman di kapal mereka.

Meskipun tidak dapat dipastikan dengan pasti kapan dan bagaimana kucing pertama kali tiba di kepulauan Nusantara alias Indonesia, para ahli dan peneliti telah mengumpulkan informasi menarik tentang asal usul kucing di Indonesia. Menurut catatan sejarah, kucing kemungkinan tiba di Indonesia melalui berbagai jalur perdagangan dan migrasi laut.

Spekulasi menyebutkan bahwa kucing pertama kali dibawa oleh pedagang Arab pada abad ke-7 Masehi, ketika hubungan dagang antara wilayah Arab dan Nusantara sangat erat. Selain itu, kucing juga bisa saja dibawa oleh bangsa Eropa, terutama Portugis dan Belanda, selama era penjelajahan dan penjajahan. Kapal-kapal perdagangan Tiongkok yang aktif berlayar di wilayah ini juga mungkin membawa kucing ke Indonesia.

Seiring berjalannya waktu dan penyebaran kucing ke berbagai penjuru dunia, mereka berkembang biak dan menghasilkan berbagai ras kucing yang berbeda. Beberapa ras kucing terbentuk karena adaptasi terhadap lingkungan baru, sementara yang lain dikembangkan melalui seleksi oleh manusia. Akibatnya, kita sekarang memiliki beragam ras kucing dengan karakteristik unik mereka masing-masing, dari kucing Persia yang berbulu panjang hingga kucing Siam yang ramping dan elegan. Tak ketinggalan, ada juga Om Belang dengan perut botaknya yang ikonik, Ucit dengan tingkah onarnya, dan tentunya kucing-kucing yang telah menjadi sahabat setia kita semua.

Namun, penting untuk diingat bahwa informasi sejarah mengenai asal usul kucing di Indonesia masih menjadi area penelitian yang terus berkembang. Meski demikian, satu hal yang pasti: kucing telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita selama ribuan tahun yang membawa kehangatan serta kebahagiaan yang berlimpah, dan akan terus demikian di masa yang akan datang.

Buat kamu yang pengen liat video lebih lengkap nya bisa langsung ke Youtube Radio Kucing di Asal-usul Kucing di Indonesia! Beneran Masuk Lewat Kapal Dagang? | Radio Kucing's Paw Stories #1

Mau bahas tentang apa lagi nih, Cat Lovers?

Yuk lengkapi kebutuhan si kucing dengan berbelanja di Radio Kucing!

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Cat People semuanyah!!
Oiya, sumber tulisan ini berasal dari kemasan produk dan pengalaman pribadi Tim Radio Kucing.

Sincerly,
Tim Radio Kucing.

NB : Bagi yang akan mengambil/mengutip/copy paste/copas postingan/tulisan dari Radio Kucing, harap menyertakan Radio Kucing sebagai sumber (beserta link-nya). Terimakasih. 

========================

Ingin belanja makanan kucing, obat-obatan, kandang, vitamin, aksesoris, dan perlengkapan kucing lainnya dengan harga murah dan aman? Kunjungi Toko Juwies Radio Kucing ya! :)

Klik pada gambar untuk langsung mengunjungi! :)
Makaciw!
Salam Paw Paw Si Belang~

Comments

Popular posts from this blog

Yuk Cari Tahu Perbedaan Kuku Kucing Dan Kuku Anjing!

Review Makanan Kucing Kering Kitchen Flavor Grain Free Adult

Review Makanan Kucing Maxi Premium Cat Food

Review Makanan Kucing Kering Beauty Gold Persian Cat Food

Review Makanan Kucing Kering : Lezato Tuna

Review Makanan Kucing Kering Furlove All Life Stages Series!